Jasa dan Wisata
Jasa Desain, Layout Buku dan Media Promo
Mau punya buku sendiri? tapi bingung bagaimana melayout, desain hingga mencetaknya? Kami siap memberikan solusi terbaik untuk anda Best Practice, Diktat, Modul, Karya Tulis Ilmiah, Artikel, Opini, Novel, Komik, Esai, Puisi, Cerpen, dan lain lain lain, semuanya bisa jadi buku!
Kami dari Citra Media mengusung sistem Self Publishing, semuanya dikerjakan secara profesional. Kami bantu merapikan file & cek typonya juga. Hubungi kami CITRA MEDIA, WA/Telp 0821-1468-6125/0813-1072-2645. Percayakan naskah Anda kepada kami.
Desa Wisata Setulang, Malinau, Kalimantan Utara
Desa Wisata Setulang masih menyimpan potensi yang sangat menarik selain wisata budaya dan wisata alam. Sepanjang perjalanan lewat jalur darat, air dan udara menuju lokasi juga merupakan sebuah petualangan yang mengasyikkan. Pesona Desa Setulang dan hutan adatnya memiliki pesona khas Dayak Kenyah Oma Lung, eksotisme alam liar yang masih terjaga, keunikan adat serta budaya masyarakat tradisionalnya.
Beragam aktifitas warisan nenek moyang, berbagai kerajinan tangan etnik dayak serta keanekaragaman flora dan fauna serta lebatnya hutan hujan tropis alami seakan menjadi “surga kecil” yang masih tersisa di Pulau Borneo. Konsep pelestarian alam dan budaya serta ketahanan pangan menjadikan warga Suku Dayak Kenyah Oma Lung hidup harmoni dengan alam. Hal tersebut telah terpelihara sejak ribuan tahun lamanya.
Secara umum letak geografis Desa Wisata Setulang dikelilingi hutan hujan tropis khas Pulau Borneo. Beberapa sungai besar dan kecil juga mengalir di lembah bukit seputar desa. Diantaranya adalah Sungai Malinau, sungai besar yang menjadi sarana transportasi ke sejumlah desa di wilayah Kecamatan Malinau Selatan Hilir. Sungai ini bermuara di Pulau Tarakan dan berhulu di wilayah Mentarang di sebelah utara berada Desa Sentaban dan Desa Setarap di wilayah selatan. Dari pusat kota Kabupaten Malinau dapat ditempuh 1 jam berkendaraan roda empat atau roda dua melalui jalur darat dengan kondisi jalan beraspal dan bebatuan. Sedangkan, para wisatawan yang berasal dari Kabupaten Nunukan dapat ditempuh lewat transportasi air selama 6 jam yang singgah di Kota Malinau. Bila melalui Kota Tanjung Selor, ibukota Kalimantan Utara, dapat ditempuh 7 jam lewat jalur darat melewati Kota Malinau.
Jalur yang termudah adalah lewat Kota Tarakan yang berada di Pulau Tarakan. Menuju kota administratif ini banyak jalan yang dapat ditempuh dari beberapa kota besar di Indonesia. Jalur laut dan pesawat dapat dilakukan melalui Kota Nunukan, salah satu kota perbatasan yang menjadi pintu masuk negara Malaysia dengan Indonesia. Akses menuju Tarakan juga dapat dilakukan dengan menumpang pesawat terbang dari kota-kota di Pulau Jawa seperti Jakarta, Surabaya, Bali serta wilayah Kalimantan lainnya. Penerbangan menuju Tarakan akan transit di Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Balikpapan, Ibukota Kalimantan Timur. Dari Kota Tarakan ini, wisatawan dapat memilih untuk melanjutkan perjalanannya menuju Kota Malinau melewati jalur udara atau jalur sungai. Perjalanan jalur sungai ditempuh dengan menggunakan speedboat sekitar 4 jam lamanya. Biaya transportasi air ini dikenakan tiket 250 ribu rupiah setiap orangnya. Kapal bermotor tersebut akan menunggu penumpang menuju dermaga Malinau dari dermaga Tarakan. Perjalanan melalui jasa transportasi udara ditempuh dengan pesawat yang memakan waktu 30 menit saja. Setiap hari tersedia penerbangan menuju Malinau di Bandara Udara Kota Tarakan. Bila ingin petualangan lebih asyik, dapat menumpang pesawat kecil berpenumpang 12 orang atau pesawat sedang berpenumpang 50 orang dengan tarif antara 500 ribu sampai satu juta rupiah per orang menuju Bandar Udara RA Bessing, Kota Malinau.
Perjalanan selanjutnya, disambung dengan jalur darat menuju Desa Setulang dengan menumpang kendaraan motor atau mobil. Di Malinau tersedia beberapa hotel dengan tarif di bawah satu juta rupiah perkamarnya. Jarak antara Kota Malinau menuju lokasi adalah 32 kilometer dengan lama perjalanan satu jam.
Jelajah Rimba Tane' Olen
Ekowisata di Desa Setulang dan Tane' Olen telah berjalan dengan baik karena dikelola oleh badan pengelola resmi milik desa. Saat ini, ditunjang pula dengan jaringan telepon4G dan jaringan internet yang sudah terkoneksi dengan baik. Sementara itu, jalan aspal yang menghubungkan Kota Malinau dengan Desa Setulang kondisinya tergolong bagus. Kendaraan roda empat dan sepeda motorpun dapat dilaluinya dengan cepat. Dari pusat Kota Malinau menuju lokasi memakan waktu sekitar satu jam saja. Sepanjang perjalanan akan melintasi kawasan berbukit dengan pemandangan alam yang asri berupa perkebunan, hutan serta beberapa pemukiman penduduk. Sedangkan jalan menuju pintu masuk menuju hutan Tana' Olen juga sudah dibenahi.
Selain tracking, menuju hutan adat tersebut dapat dilalui dengan perahu kayu menyusuri aliran Sungai Setulang. Pengelola saat ini juga menyediakan pula angkutan mobil atau menumpang sepeda motor bagi wisatawan dari Desa menuju pintu masuk Tane' Olen.
Bagi yang ingin memulai petualangan, menuju pintu masuk Tane' Olen alangkah serunya bila berjalan kaki dari desa sekitar setengah jam, melintasi pinggir sungai, menyusuri ladang penduduk. Bagi wisatawan asing, umumnya mereka memilih petualangan menjelajah hutan tropis di hutan Tane' Olen. Setiap rombongan yang ingin mengeksplorasi pesona hutan adat Tane' Olen harus didampingi oleh pemandu resmi dari pihak pengelola. Badan Pengelola Hutan Desa dan Pengelola Wisata Desa Setulang akan menyediakan jasa pemandu wisata dan porter (pembawa barang) bagi wisatawan yang bertualang di areal lebatnya rimba Tane' Olen.
Jasa guide atau pemandu wisata sekaligus menunjuk jalan dibenderol 150 ribu rupiah/orang perharinya. Sedangkan jasa pengangkut barang perharinya adalah 100 ribu rupiah untuk satu orang. Untuk biaya menginap di dalam hutan, pihak pengelola juga mengutip tarif 100 ribu rupiah per hari untuk satu rombongan. Namun, biaya sebesar itu tidak berlaku saat pengunjung yang datang akan mengadakan penelitian.
Silahkan Kunjungi Submenu Etalase lainnya: Kerajinan Tangan l Makanan dan Minuman