Pare Welut Sebagai Bentuk Kewirausahaan Sekolah
Oleh Hermanus, SDN Tahai Baru 2, Kalteng
SDN Tahai Baru 2 terletak di kawasan transmigrasi Kecamatan Maliku, Kab.Pulang Pisau, Kalimantan Tengah. Walau kami berada jauh dari kota, semangat kami untuk belajar tetap tinggi. Bayangkan saja, jarak sekolah ke Ibukota kabupaten Pulang Pisau ± 45 km. Sekolah kami juga dikelilingi dengan kebun- kebun hijau dan persawahan yang subur.
Ya, Desa Tahai Baru 2 dan desa di sekitarnya merupakan salah satu “ lumbung padi “ Provinsi Kalimantan Tengah. Kini, sekolah kami sedang mengusung konsep sekolah berwawasan lingkungan. Kegiatan pembelajaran pendidikan lingkungan hidup terintegrasi dalam semua mata pelajaran. Hampir 99% siswa kami adalah anak petani. Supaya lebih mudah memahami kegiatan ini, dilakukan melalui pendekatan pengalaman hidup siswa sehari-hari.
Kami sedang giat melakukan gerakan menanam di sekitar sekolah. Jenis tanaman yang ditanam adalah sayur-sayuran. Tujuan dari pembelajaran ini adalah agar siswa dapat memelihara lingkungannya dan membangun jiwa kewirausahaan hijau yang tidak merusak alam. Di sisi lain kami juga menekankan agar siswa bangga pada keluarganya, terutama dengan mencintai orang tua yang berprofesi sebagai petani.
Selain itu, dengan adanya konsep sekolah berwawasan lingkungn ini, siswa diharapkan memiliki sikap hemat. Maksudnya kita harus berfikir agar hidup teratur dan berhemat untuk bertahan hidup hingga tanaman menghasilkan panennya. Dengan menanam sayur siswa akan tahu berapa lama, para orang tua mereka baru panen dan menghasilkan uang. Diharapkan siswa memiliki sikap hemat,tidak selalu minta uang jajan dengan orang tua.
Kami juga memanfaatkan pupuk kandang sdan sampah organik untuk dijadikan kompos penyubur tanaman. Uniknya . yang menjadi icon di kebun sekolah SD Tahai Baru 2 adalah tanaman pare welut. Tanaman menjalar ini tumbuh subur di sekitar sekolah. Buah pare banyak bergelantungan petanda tanaman subur. Makanya kami memanfatkan biji-bijinya sebagai benih. Benih pare welut ini kami jual sebagai bentuk kewirausahaan sekolah kami. Bibit pare welut dibungkus plastik dan diberi label Bibit Pare Welut Unggul SDN Tahai Baru 2. Harganya juga cukup terjangkau, hanya 10 ribu rupiah sebungkusnya.
Kami berbangga, karna bibit pare sudah terjual sampai kecamatan tetangga. Caranya adalah ketika ada kegiatan kepala sekolah di kota kabupaten Pulang Pisau, benih itu dijual kepada teman-teman sesama kepala sekolah. Semoga dengan kegiataan yang kami lakukan di SD Tahai Baru 2 dapat menjadi inpirasi bagi sekolah-sekolah lain.