EnglishFrenchGermanItalianJapaneseKoreanRussianSpanish

“Sei Baru Tewu"

Desa Sei Baru Tewu merupakan salah satu desa lokal masyarakat Suku Dayak Ngaju di Kecamatan Maliku, Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi

Kalimantan Tengah. Keberadaan Suku Dayak Ngaju dapat dijumpai sepanjang Sungai Kahayan di Kalimantan Tengah. Cakupan wilayah desa itu terletak di bagian barat dan timur Sungai Kahayan

“Sustainable Village"

Desa Berkelanjutan selain mengintegrasikan kelestarian lingkungan, peningkatan ekonomi dan sosial budaya juga bisa menjadi obyek wisata desa yang menarik bagi wisatawan. Desa yang menerapkan konsep itu bisa dikategorikan Desa yang ramah lingkungan (Ecovillage).

“Pembelajaran di Luar Kelas"

meningkatkan kesehatan anak, melibatkan mereka dalam pembelajaran serta mendorong keterikatan anak dengan alam. Bermain bukan hanya mengajarkan keterampilan penting dalam kehidupan, seperti daya tahan, kerja sama, dan kreativitas, tetapi juga merupakan hal yang pokok bagi anak untuk menikmati masa kecil mereka.

“SDN Tahai Baru 2"

Memanfaatkan dedaunan di sekitar sekolah untuk dijadikan prakarya yang indah

Murid SDN 02 Setulang, Malinau Selatan Menjadi Peneliti Botani

Sekolah Dasar Negri 02 Setulang, Malinau Selatan memiliki hutan kecil di sekitar halaman sekolah, ditumbuhi berbagai jenis tumbuhan, dari yang tinggi sampai tumbuhan semai yang tinggal di lantai hutan kecil ini.

Selama ini hutan kecil sekolah, sering dikunjungi murid –murid sekolah sebagai tempat bermain yang menyenangkan, pada waktu istirahat dan setelah mengiuti pelajaran di sekolah. Menurut mereka bermain dalam hutan kecil ini menyenangkan dan sejuk udaranya karena banyak tumbuhan dan pohon yang rindang.

Kepala sekolah di SDN 02 Setulang juga merasakan hal yang sama, sehingga ada keinginan beliau untuk menjadikan hutan ini sebagai laboratorium/perpustakaan alam yang dapat digunakan oleh murid–murid sebagai tempat belajar dan menambah pengetahuan murid tentang kekayaan alam yang ada di desa mereka.

Sebagai langkah awal, tanggal 8 – 9 Agustus 2016, kepala sekolah, guru dan 24 orang murid dari kelas 4 sampai kelas 6 melakukan identifikasi tumbuhan yang ada di dalam hutan kecil tersebut. Melakukan ini dirasakan oleh murid–murid seperti peneliti yang sedang melakukan penelitian di dalam hutan belantara Kalimantan. 

Mulai dari mengamati antara pohon, pancang, tiang dan semai yang memiliki diameter batang utama sesuai peruntukannya dengan bantuan alat ukur meteran, kemudian dilanjutkan dengan membuat herbarium untuk tumbuhan yang belum diketahui nama daerahnya.

Herbarium dibawa pulang oleh murid untuk menanyakan nama daerah dari tumbuhan tersebut. Murid menanyakan nama tumbuhan tersebut kepada orang tuanya atau kakek dan neneknya untuk mengetahui nama daerah dan manfaat dari tumbuhan tersebut yang dicatat, kemudian di kelas semua informasi dikumpulkan dengan kelompoknya.

Hasilnya mengagumkan, murid –murid sudah mendapatkan nama tumbuhan dan fungsinya. Mereka dapat belajar dengan baik dan mengenal manfaat dari tumbuhan yang terdapat di halaman sekolah seperti tanaman tersebut bermanfaat untuk bahan bangunan, bahan untuk membuat alat musik gitar / sampe (Alat musik tradisional), sebagai tanaman untuk obat, sebagai tumbuhan yang menghasilkan buah, makanan dll.

Tahap awal untuk mewujudkan hutan kecil sekolah sudah dilakukan oleh murid SDN 02 Setulang dengan semangat ... mereka menunggu tugas berikutnya agar hutan sekolah sebagai laboraturium/perpustakaan alam dapat terwujud .... Oleh Hermanus, S.Pd - SDN Tahai Baru 2