EnglishFrenchGermanItalianJapaneseKoreanRussianSpanish

“Sei Baru Tewu"

Desa Sei Baru Tewu merupakan salah satu desa lokal masyarakat Suku Dayak Ngaju di Kecamatan Maliku, Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi

Kalimantan Tengah. Keberadaan Suku Dayak Ngaju dapat dijumpai sepanjang Sungai Kahayan di Kalimantan Tengah. Cakupan wilayah desa itu terletak di bagian barat dan timur Sungai Kahayan

“Sustainable Village"

Desa Berkelanjutan selain mengintegrasikan kelestarian lingkungan, peningkatan ekonomi dan sosial budaya juga bisa menjadi obyek wisata desa yang menarik bagi wisatawan. Desa yang menerapkan konsep itu bisa dikategorikan Desa yang ramah lingkungan (Ecovillage).

“Pembelajaran di Luar Kelas"

meningkatkan kesehatan anak, melibatkan mereka dalam pembelajaran serta mendorong keterikatan anak dengan alam. Bermain bukan hanya mengajarkan keterampilan penting dalam kehidupan, seperti daya tahan, kerja sama, dan kreativitas, tetapi juga merupakan hal yang pokok bagi anak untuk menikmati masa kecil mereka.

“SDN Tahai Baru 2"

Memanfaatkan dedaunan di sekitar sekolah untuk dijadikan prakarya yang indah

Metode Tumpang Sari

Oleh SDN 010 Jambuk Makmur

Pada dasarnya semua manusia menyadari bahwa alam sekitar kita telah beralih fungsi, dari tanah lapang disulap menjadi gedung pencakar langit yang menjulang tinggi. Serta penambangan liar yang tidak ramah lingkungan sehingga kualitas lingkungan tidak lagi seperti dahulu. Sebagian orang menyadari bahwa alihguna lahan yang terjadi saat ini telah memperburuk lingkungan itu sendiri. 

Oleh karena itu, ditawarkan metode tumpang sari atau agroforestri untuk mengatasi masalah alihguna lahan yang telah terjadi serta untuk mencukupi masalah pangan yang ada dan pemaksimalan lahan yang ada. Agroforestri dapat diaplikasikan pada lahan yang kurang luas. Di sini kami mencoba mengapliksikan menanam tanaman terong (Solanum melongena)dengan jahe (Zingiber officinale) dan kunyit (Curcuma longa) dalam satu pot. 

Awalnya kami sendiri hanya menanam satu tanaman dalam satu pot yang besar. Padahal, dalam satu pot tersebut masih ada ruang kosong yang dapat digunakan untuk tanaman lain. Sehingga ruang kosong tersebut dapat dimaksimalkan penggunaannya. Adapun tanaman yang dapat diaplikasikan pada metode tumpang sari yaitu tanaman dengan famili yang berbeda. Contohnya terong (Solanum melongena)dengan kunyit (Curcuma longa), cabai (Capcisum annuum) dengan jahe (Zingiber officinale), terong (Solanum melongena) dengan kemangi (Ocimum citriodorum), dan bawang prey (Allium fistulosum) dengan cabai (Capcisum annuum). 

Tanaman yang berbeda famili dalam metode tumpang sari ini akan saling menguntungkan karena saling melengkapi. Apabila terong, tomat, dan cabai ditanam secara tumpang sari, maka tanaman tersebut akan berebut makanan atau unsur hara yang tersedia di sekitar tanaman. Cara merawat tanaman tumpang sari. Apabila tanah sudah mulai padat atau mengeras, maka akar tanaman yang muda tidak dapat leluasa untuk menyerap unsur-unsur hara yang ada. 

Tanaman akan kekurangan gizi sehingga tanaman terlihat kurus lalu layu. Untuk itu diperlukan penggemburan tanah disekitar tanaman yang berada dalam pot. Setelah dilakukan penggemburan tanah, berikan pupuk kandang di sekitar tanah yang telah digemburkan. Kemudian, pupuk ditutup dengan tanah. Lalu siram tanaman tersebut dengan air.

Keuntungan dari tanaman tumpang sari yaitu dapat dipanen secara bergantian dan berkelanjutan sehingga dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari secara terus menerus dan dapat memaksimalkan tanah yang ada dan tidak ada ruang yang terbuang sia-sia. Kekurangannya yaitu apabila kita salah penempatan tanaman yang akan dilakukan metode tumpang sari akan membuat tanaman tersebut berebut unsur hara dan akibatnya tanaman yang dihasilkan tidak sesuai dengan keinginan. Oleh karena itu sebelum mencoba melakukan penanaman dengan metode tumpang sari, perlu bagi kita untuk mencari referensi tentang berbagai famili tanaman untuk menghindari kesalahan pemilihan tanaman dalam satu wadah.




Cara menggemburkan tanah sebelum melakukan penanaman Tumpang Sari
Dewan guru SDN 010 Bongan sedang mempersiapkan tanah untuk media tanam Tumpang Sari
Pemberian pupuk organik (kotoran kambing) pada tanaman Tumpang Sari



Pak Bandung dan Pak Misgirin sedang memberi petunjuk tentang tanaman Tumpang Sari