EnglishFrenchGermanItalianJapaneseKoreanRussianSpanish

“Sei Baru Tewu"

Desa Sei Baru Tewu merupakan salah satu desa lokal masyarakat Suku Dayak Ngaju di Kecamatan Maliku, Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi

Kalimantan Tengah. Keberadaan Suku Dayak Ngaju dapat dijumpai sepanjang Sungai Kahayan di Kalimantan Tengah. Cakupan wilayah desa itu terletak di bagian barat dan timur Sungai Kahayan

“Sustainable Village"

Desa Berkelanjutan selain mengintegrasikan kelestarian lingkungan, peningkatan ekonomi dan sosial budaya juga bisa menjadi obyek wisata desa yang menarik bagi wisatawan. Desa yang menerapkan konsep itu bisa dikategorikan Desa yang ramah lingkungan (Ecovillage).

“Pembelajaran di Luar Kelas"

meningkatkan kesehatan anak, melibatkan mereka dalam pembelajaran serta mendorong keterikatan anak dengan alam. Bermain bukan hanya mengajarkan keterampilan penting dalam kehidupan, seperti daya tahan, kerja sama, dan kreativitas, tetapi juga merupakan hal yang pokok bagi anak untuk menikmati masa kecil mereka.

“SDN Tahai Baru 2"

Memanfaatkan dedaunan di sekitar sekolah untuk dijadikan prakarya yang indah

Hijaunya Kebun Sekolah SDN 002 Setulang

Oleh Hagar, Narwasti dan Desmira – SDN 002 Setulang, Kalimantan Utara

SDN 002 Malinau Selatan Hilir terletak di Desa Wisata Setulang, Kecamatan Malinau Selatan Hilir, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara. Salah satu kegiatan sekolah dalam rangka membuat penghijauan di sekolah adalah menanam tanaman sayuran. Kegiatan penanaman ini dimulai pada tanggal 23 Oktober 2015 pada hari Jumat. Setiap hari Jumat sekolah ini memang tidak mengadakan kegiatan belajar mengajar namun menggantinya dengan kerja bakti dan menanam tanaman.

Tanaman yang ditanam antara lain sawi, cabe, terong dan tomat. Penanaman ini dilaksanakan secara gotong royong antara guru dan murid, dan dibantu pendamping dari kehutanan dan pertanian. Dengan membawa peralatan yang dibawa dari rumah antara lain parang dan cangkul, para guru dan murid mulai menggemburkan tanah di lahan belakang sekolah. Setelah gembur, tanah dicampur dengan tanah hitam yang diambil di hutan dan pupuk kandang yang diambil dari kandang ayam. Tanah campuran tersebut kemudian dimasukkan ke dalam persemaian. Satu kotak persemaian diisi dengan satu macam bibit tanaman. Kotak persemaian kemudian diletakkan di tempat yang aman dan ditutupi daun petai agar terlindung dari hujan dan matahari. 

Setelah hampir satu bulan, bibit tanaman tersebut siap untuk dipindahkan ke polybag yang sudah diisi tanah. Satu kantong plastik tanaman berisi satu pohon. Setelah kurang lebih satu bulan, tanaman-tanaman sayur tersebut siap dipanen. “Tanaman sawi di kebun sekolah siap dipanen pada umur 30 hari“, kata Kepala Sekolah SD 002 Setulang, Bapak Fanderson S.Pd.