Asyiknya Gerakan Peduli Lingkungan di SD Tahai Baru 2
Oleh Bapak Hermanus, SDN Tahai Baru 2, Kalteng
Sabtu, 26 Maret 2016 lalu, siswa siswi berserta para guru SD Tahai Baru 2 mengadakan kegiatan pemeliharaan lingkungan. Dari rumah siswa membawa cemendil (kotoran kambing) untuk pupuk, sebab kami tidak menggunakan pupuk buatan pabrik. Ada juga siswa yang membawa bibit tanaman.
Kegiatan dilakukan secara berkelompok. Beberapa kelompok membersihkan lingkungan sekitar sekolah. Kelompok lain mengganti beberapa tanaman yang kurang bagus dengan tanaman baru.
Beberapa kegiatan yang dilakukan adalah dengan menaman gambas, media yang digunakan yaitu polybag bekas tanaman pare. Sebelum ditanam,terlebih dahulu tanah dicampur dengan kotoran kambing secara merata. Kemudian dimasukkan ke dalam polybag, lalu ditanam bibit sayur gambas. Dalam satupolybag diisi dengan dua biji bibit gambas.Yang terisi hari ini duabelas polybag.
Dalam upaya melakukan kegiatan di green house, kelompok lain mengisi pot dengan tanah yang juga dicampur dengan pupuk kandang. Kemudian pot-pot tersebut diisi dengan tanaman seperti Tapak Liman. Tanaman ini dalam bahasa Dayak dikenal dengan nama uru sangga yang berguna untuk obat batuk, penurun panas dan kembung.
Selain itu kami juga menanam tanaman Patah Tulang yang berguna untuk obat sakit gigi serta Daun pahit yang fungsinta untuk obat diabetes melitus, reumatik dan asam urat. Ada juga yang menanam Bunga November serta pohon Tapak Kaki Kuda. Tanaman ini dalam Bahasa Dayak dikenal dengan nama jelukab. Kegunaaanya sangat banyak seperti untuk obat maag,masuk angin, darah tinggi, serta meningkatkan IQ anak.
Kesemua tanaman itu adalah tanaman yang sangat bermansfaat dan berkhasiat obat. Tanaman itu berfungsi juga sebagi media belajar bagi siswa untuk mengenalkan tanaman obat tradisional yang terdapat di sekitar sekolah dan Desa Tahai Baru 2.
Anak-anak sangat bersemangat,karena tanaman yang ditanam tahun 2015 sudah menampakkan hasil. Misalnya kecipir,labu putih, cabe, pare, pare welut, tomat sudah panen. Hasil panen tersebut dijual oleh siswa, terutama kepada guru-guru SDN Tahai Baru 2. Bahkan ketika kegiatan KKG gugus IV dilaksanakan di sekolah kami,anak-anak menjualnya kepada guru-guru dari sekolah lain.