Memotret Kehidupan, Menyajikan Asrinya Alam Pedesaan
Senin, 18 Desember 2017
Wah, sebuah pengalaman yang terlupakan ketika berkunjung ke pelosok Kalimantan Tengah. Tepatnya pada saat digelar kegiatan pelatihan fotografi dan penulisan essay foto yang berlokasi di SDN Mekartani, Desa Mekartani, Kecamatan Mendawai, Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah (Tanggal 25-27 November 2017). Lokasinya berada jauh di pelosok Borneo, yang berbatasan dengan Taman Nasional Sebangau. Desa Mekartani, yang umumnya dihuni oleh warga transmigrasi dari Pulau Jawa itu, dikelilingi rimba khas hutan hujan tropis dan rawa gambut serta dibatasi dengan Sungai Katingan. Menuju lokasi itu harus melalui jalur sungai, 4 jam menaiki perahu bermotor dari Dermaga Sampit. Jarak antara Kota Sampit dengan ibukota Kalimantan Tengah, Palangkaraya adalah dua jam berkendaraan bermotor.
Begitu semangatnya para peserta pelatihan, sebanyak tujuh belas orang mengikuti pelatihan yang di gelar di ruang kelas SDN Mekartani. Mereka berasal dari para pelajar dan guru sekolah itu dan empat orang ibu-ibu warga dari Desa Mekartani. Sedangkan golongan pemuda diwakili oleh empat orang pelajar serta satu orang guru pembimbing dari SMK 1 Mendawai, Kabupaten Katingan. Sebagai fasilitator pelatihan yaitu Bapak Roy Candra Yudha dari www.pustakaborneo.org dan Bambang Parlupi mewakili www.sekolahalmdigital.org .
Seperti kegiatan serupa di dua lokasi sebelumnya di Kalimatan Utara dan Kalimantan Timur, materi yang disampaikan selama 3 hari dalam bentuk pelajaran teori (30%) dan praktek lapangan (70%) yang dilakukan di dalam maupun di ruang kelas. Pada hari pertama para peserta dibekali tentang teori dan praktek bagaimana cara memegang kamera, membidik objek foto, membuka berbagai fitur dan fasilitas yang ada di kamera serta praktek memotret benda serta manusia. Seluruh kegiatan dilakukan di sekitar sekolah dan Desa Mekartani.
Acara pada hari pertama diakhiri dengan tugas memotret (Hunting photo), dengan tema kehidupan masyarakat di sekitar desa setempat dan Desa Mendawai. Pada hari kedua, materi yang disampaikan adalah bagaimana memotret tentang kehidupan alam terbuka (flora dan fauna) serta memotret alam (Landscape). Teori dan praktek pun langsung dilakukan di sekitar lokasi. Setelah hasil foto dikumpulkan dari para peserta, satu demi satu hasil jepretan dibahas dan didiskusikan bersama-sama. Tugas memotret atau mencari gambar pun dilakukan pada hari kedua ini. Peserta dibagi menjadi empat kelompok untuk “berburu” gambar di sekitar sekolah dan Desa Mekartani. Dua kelompok perwakilan dari pelajar SDN Mekartani, satu kelompok dari SMK 1 Mendawai dan kelompok berikutnya terdiri dari guru dan masyarakat desa. Masing-masing kelompok memegang kamera digital yang dipinjamkan fasilitator. Seluruh hasil foto pada hari itu dipersentasikan oleh para peserta, lalu didiskusikan bersama oleh fasilitator.
Pada hari terakhir materi yang kenalkan adalah bagaimana membuat essay foto, atau menulis artikel atau keterangan foto. Tugas masing-masing kelompok adalah memilih foto-foto yang menarik dan terlihat baik. Hasil jepretan selama dua hari itu diberi keterangan foto yang mendukung gambar. Termasuk juga mencantumkan siapa orang yang memotretnya.
Asyiknya, pada hari kedua dan ketiga “hunting” foto dilakukan di sekitar desa dengan mengunjungi banyak lokasi menarik seperti memotret di kebun, mendokumentasikan aktivitas warga di sungai, mengabadikan proses pembuatan batu bata, berkunjung ke pabrik tahu dan sebagainya. Banyak obyek unik dan menarik khas pedesaan yang menjadi bahan pengambilan gambar bagi para peserta pelatihan. Konsep foto daily life, landscape, wildlife yang bernuansa budaya lokal khas Desa Mekartani banyak di dapat dari para peserta.
“Dalam pelatihan ini, kami mendapat pengalaman yang menarik dan ilmu pengetahuan yang baik dan sangat jarang didapat terutama bagi kami sebagai seorang guru. Materi yang disampaikan akan menambah wawasan kami tentang pentingnya mendokumentasikan sesuatu atau sebuah kegiatan agar menghasilkan foto-foto yang mengandung cerita menarik dan terkonsep baik,“ kata salah seorang peserta pelatihan, Ibu Sri Maryati S. Pd, Guru SDN Mekartani.
Semoga kegiatan “Cakrawala Borneo“ ini mampu menambah wawasan para peserta tentang pentingnya mendokumentasikan kegiatan sehari-hari di masyarakat. Lewat sajian gambar mampu melestarikan khazanah seni budaya dan fenomena alam yang terjadi di sekitar kita. Ya, paling tidak kehidupan warga Desa Mekartani, yang berada jauh di pelosok di pinggir hutan mampu terpublikasikan. Beraneka aktivitas warga dan kehidupan alam pedesaan yang asri menjadi kini terbingkai dalam file digital dan dapat dilihat oleh masyarakat luas. (Teks: Bparlupi dan Foto: Roycy).
![]() | ![]() |
Para peserta pelatihan belajar motret kehidupan yang ada di sekitar SDN Mekartani, Kec. Mendawai, Kab. Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah. | |
![]() | ![]() |
Hasil foto para peserta didiskusikan bersama agar menghasilkan konsep foto yang menarik dan baik. |
VIDEO TERKAIT
Memotret Kehidupan, Menyajikan Asrinya Alam Pedesaan Mekartani
Wah, sebuah pengalaman yang terlupakan ketika berkunjung ke pelosok Kalimantan Tengah. Tepatnya pada saat digelar kegiatan pelatihan fotografi dan penulisan essay foto yang berlokasi di SDN Mekartani, Desa Mekartani, Kecamatan Mendawai, Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah (Tanggal 25-27 November 2017).