3 Pilar Pembangunan Berkelanjutan
Tiga dimensi masyarakat berkelanjutan dapat diilustrasikan dalam tiga lingkaran.Bagian paling luar, lingkaran ekologis berhubungan dengan ekosistem yang terjaga serta berfungsi dengan baik dengan keanekaragaman hayati yang banyak jumlahnya – sebuah landasan ekologis yang membentuk dasar dari segalanya. Adalah sangat penting untuk melestarikan proses ekologis alam dalam jangka panjang yang pada akhirnya menciptakan jaminan masa depan umat manusia. Alam memberikan kita serangkaian layanan gratis, seperti pemurnian air secara alami, menyaring radiasi sinar ultra violet, dan penyerbukan oleh serangga. Segala sesuatu yang ada di alam dapat dibenarkan. Aspek ekologis membentuk kerangka kerja bagian paling luar untuk seluruh kegiatan umat manusia.
Lingkaran sosial berhubungan dengan dimensi manusia – bahwa kita hidup dalam lingkaran masyarakat lokal dan global dalam hubungan yang saling bergantung satu sama lain dan berbagi secara sama dan adil atas beragam sumber daya alam dengan cara yang demoktratis. Pendeknya, membangun sebuah masyarakat dimana keperluan dasar kita terpenuhi dan hak asasi manusia dihormati. Aspek sosial adalah mempertahankan secara konstan serta menciptakan sebuah kehidupan yang baik. Keperluan manusia manakah yang harus lebih diprioritaskan? Bagaimana mungkinkah kita menciptakan sebuah masyarakat yang bahagia dan berkecukupan dengan kata kunci seperti keamanan, partisipasi, integrasi dan budaya?
Lingkaran ekonomi menjelaskan aspek penting perawatan – berhati-hati dengan beragam sumber daya yang kita miliki, manusia dan materi. Sebuah ekonomi yang menggunakan hasil bunga bank daripada modal. Sebuah pembangunan ekonomi yang berarti keuntungan-keuntungan ekonomi untuk masyarakat secara keseluruhan dan tidak mengandung ancaman terhadap modal buatan dan alami. Ekonomi yang tidak adil secara sosial atau tidak berhubungan dengan kerangka ekologis adalah tidak berke-lanjutan. Dengan kata lain, bertindak secara berkelanjutan membuat ekonomi memiliki arti. WWF dalam melakukan kegiatannya berdasarkan pada beragam isu ekologi dan melibatkan dimensi sosial dan ekonomi dalam setiap upaya konservasi alam yang dilakukannya. (Sumber: Menyongsong akhir Decade of ESD (2005 – 2014) Perjalanan Education for Sustainable Development di Indonesia dalam Perspektif LSM)