EnglishFrenchGermanItalianJapaneseKoreanRussianSpanish

“Gula Tebu Krayan"

Ibu-ibu PKK tergabung dalam kelompok tani di Long Umung memproduksi gula tebu secara sederhana. Kebanyakan warga Krayan menggunakan gula tebu ini untuk dicampurkan sebagai pemanis minuman dan juga campuran untuk membuat kue.

“Kerbau Berkubang"

Kerbau merupakan salah satu jenis ternak penting di Krayan, kegunaannya yang sangat beragam mulai dari pengangkut kayu bakar dari hutan, transportasi, sebagai bahan pangan sampai pelengkap kegiatan seremonial adat maupun keagamaan.

“Sumber Daya alam Long Umung"

Long Umung kaya akan keragaman hayati, udara bersih dan segar serta tanah yang subur, sungai mengalir melintasi desa, dikelilingi pengunungan / bukit, air terjun dan sumbermata air bersih dan hutan. Produk khas dari desa ini adalah garam gunung, obat herbal dan padi adan yang di sukai oleh negara tetangga.

“Perkebunan Nanas"

Long Umung salah satu Lumbung Pangan di Krayan dikenal sebagai penghasil sayur dan buah-buahan lokal untuk kebutuhan sendiri dan dijual keluar desa. Long Umung memiliki tanah yang subur dan mudah ditanami sayur sayuran serta buah buahan lokal seperti perkebunan nanas, tebu, pisang dan manggis.

“Lokasi Long Umung"

adalah salah satu kawasan di Kec. Krayan Timur, Kab. Nunukan, Kalimantan Utara. Daerah ini terletak di perbatasan Indonesia - Malaysia. Disebut Lokasi Lung Umung karena  terdapat 7 desa lainnya bersama desa Long Umung yang merupakan desa berkembang.

3 Pilar Pembangunan Berkelanjutan

Tiga dimensi masyarakat berkelanjutan dapat diilustra­sikan dalam tiga lingkaran.Bagian paling luar, lingkaran ekologis berhubungan dengan ekosistem yang terjaga serta berfungsi dengan baik dengan keanekaragaman hayati yang banyak jum­lahnya – sebuah landasan ekologis yang membentuk da­sar dari segalanya. Adalah sangat penting untuk meles­tarikan proses ekologis alam dalam jangka panjang yang pada akhirnya menciptakan jaminan masa depan umat manusia. Alam memberikan kita serangkaian layanan gratis, seperti pemurnian air secara alami, menyaring radiasi sinar ultra violet, dan penyerbukan oleh serang­ga. Segala sesuatu yang ada di alam dapat dibenarkan. Aspek ekologis membentuk kerangka kerja bagian pa­ling luar untuk seluruh kegiatan umat manusia.

Lingkaran sosial berhubungan dengan dimensi ma­nusia – bahwa kita hidup dalam lingkaran masyarakat lokal dan global dalam hubungan yang saling bergan­tung satu sama lain dan berbagi secara sama dan adil atas beragam sumber daya alam dengan cara yang demok­tratis. Pendeknya, membangun sebuah masyarakat dima­na keperluan dasar kita terpenuhi dan hak asasi manusia dihormati. Aspek sosial adalah mempertahankan secara konstan serta menciptakan sebuah kehidupan yang baik. Keperluan manusia manakah yang harus lebih dipriori­taskan? Bagaimana mungkinkah kita menciptakan sebuah masyarakat yang bahagia dan berkecukupan dengan kata kunci seperti keamanan, partisipasi, integrasi dan budaya?

Lingkaran ekonomi menjelaskan aspek penting pera­watan – berhati-hati dengan beragam sumber daya yang kita miliki, manusia dan materi. Sebuah ekonomi yang menggunakan hasil bunga bank daripada modal. Sebuah pembangunan ekonomi yang berarti keuntungan-keun­tungan ekonomi untuk masyarakat secara keseluruhan dan tidak mengandung ancaman terhadap modal buatan dan alami. Ekonomi yang tidak adil secara sosial atau tidak berhu­bungan dengan kerangka ekologis adalah tidak berke-lanjutan. Dengan kata lain, bertindak secara berkelanjutan membuat ekonomi memiliki arti. WWF dalam melakukan kegiatannya berdasarkan pada beragam isu ekologi dan melibatkan dimensi sosial dan ekonomi dalam setiap upaya konservasi alam yang dilaku­kannya. (Sumber: Menyongsong akhir Decade of ESD (2005 – 2014) Perjalanan Education for Sustainable Development di Indonesia dalam Perspektif LSM)