Guru dan Murid Dataran Tinggi Krayan Belajar Kewirausahaan Hijau bersama WWF-Indonesia
14 Agustus 2021, Olla Dorothea Bartho
Bulan Agustus adalah bulan yang sangat spesial bagi masyarakat Krayan secara keseluruhan. Bagi masyarakat Krayan hari kemerdekaan Indonesia adalah salah satu moment untuk mempersatukan semua masyarakat dari seluruh desa. Kebiasaan masyarakat di Krayan pada bulan Agustus akan melaksanakan berbagai macam perlombaan mulai dari bulutangkis, volley, dan sepak bola, biasanya kegiatan ini akan berlangsung selama 1 bulan dimulai dari awal Agustus sampai akhir bulan. Dan pada bulan ini juga akan banyak bermunculan warung-warung dadakan yang menjual berbagai macam makanan dan kerajinan tradisional sampai kebutuhan masyarakat sehari-hari.
Melihat antusias masyarakat untuk membuka usaha pada saat perayaan kemerdekaan Indonesia, WWF-Indonesia berinisiatif untuk melaksanakan pelatihan kewirausahaan hijau. Tujuan pelatihan kewirausahaan hijau ini adalah untuk melatih pengembangan inisiatif usaha kecil yang ekonomis, menguntungkan, bertanggung jawab secara sosial dan ramah lingkungan. Pelatihan ini ditujukan untuk guru dan murid dari system pendidikan formal maupun non formal, karena dalam penyusunannya menggunakan metodelogi pengembangan usaha kecil dalam komunitas lokal. Pelatihan yang dilakukan dibagi menjadi 2 bagian yaitu kepada guru-guru yang dilaksanakan selama 2 hari dan kepada murid yang hanya dilaksanakan 1 hari. Pada tingkat guru materi yang disampaikan sampai kepada perhitungan untung dan rugi yang lebih detail, mulai dari perhitungan modal, target penjualan dan target keuntungan yang akan didapat dari penjualan produk atau jasa yang mereka lakukan. Tetapi untuk murid hanya sampai pada bagian mempromosikan produk yang ingin mereka jual dan menghitung keuntungan yang mereka dapatkan dengan perhitungan sederhana yang didapat disekolah, setingkat sekolah dasar dan menengah pertama(SMP).
Para guru dan murid sangat antusias mengikuti pelatihan ini, mereka mulai memikirkan usaha apa yang dapat mereka lakukan dengan bahan local yang ada di wilayah mereka. Dengan lembar kerja yang dibagikan, mereka mulai mengisi dengan ide usaha yang ingin mereka lakukan. Setelah mengeluarkan ide untuk usaha, mereka mulai untuk memikirkan bagaimana cara untuk mempromosikan usaha yang akan mereka lakukan sampai menghitung keuntungan serta kerugian yang akan mereka dapatkan. Salah satu peserta memberikan komentar, “pantas saja setiap kami melakukan usaha tidak mengetahui untung atau rugi, yang penting ada yang beli dan ada uang yang didapat dan tiba tiba modalnya sudah tidak ada”.
Salah satu yang unik adalah ide usaha yang digagas oleh salah satu kelompok murid SD, dalam perencanaan mereka ingin menjual sayur daun labu. Daun labu adalah salah satu sayuran yang sangat diminati oleh masyarakat Krayan. Labu kuning dan daunnya diambil untuk dijadikan sayur melengkapi kebutuhan gizi masyarakat.
Anak-anak melihat peluang ini karena di sekolah mereka terdapat tanaman labu dan mereka dapat mengambil daunnya untuk dijual kepada masyarakat sekitar. Menurut mereka, bahannya sangat mudah untuk didapatkan dan juga akan sangat diminati jika mereka menjual sayur tersebut, Analisa mereka penjualan daun labu ini akan sangat menguntungkan.
Kegiatan yang dilaksanakan diikuti oleh 7 sekolah di wilayah kecamatan Krayan Timur yaitu SDN 003 dan SMPN 003 di Long Umung yang merupakan sekolah dampingan WWF-Indonesia, SDN 015 Wa’ Yagung, SDN 004 Kampung Baru, SDN 016 Pa’ Betung, SDN 021 Pa’ Raye, SDN 019 Pa’ Kebuan.
Setelah mendapatkan pelatihan para guru dan murid berencana akan menerapkan dalam kegiatan perayaan hari kemerdekaan Indonesia karena beberapa guru juga membuka warung di acara tersebut. Sehingga mereka tidak hanya sekedar membuka usaha tetapi juga memperhatikan aspek-aspek ramah lingkungan. “Ah… mendapatkan pengetahuan baru dan bisa langsung dipraktekan”, kata salah satu peserta pelatihan.